Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Fisika Teori Internasional




Ilustrasi Fisika Teori

Indonesia berpeluang menjadi markas Pusat Fisika Teori International (International Center for Theoretical Physics/ ICTP) di kawasan Asia Timur.

"International Atomic Energy Agency (IAEA) dan ICTP menilai Indonesia layak. Ini sesuatu yang membanggakan," kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot Wisnubroto, di sela lokakarya bertema "Entrepreneurship Physicists and Engineers from Far Eastern Developing Countries" di Jakarta, Senin (3/12/2012).

Menurut Djarot, penilaian kelayakan tersebut dilakukan berdasarkan keberadaan infrastruktur keilmuan, seperti laboratorium serta kemampuan sumber daya manusia.

"Dorongan ini disampaikan melalui Batan karena kami telah memiliki hubungan kerja sama erat dengan IAEA dan cukup sering menggelar kegiatan regional di bidang ketenaganukliran," katanya.

Menurut dia, rencana untuk menjadi markas Pusat Fisika Teori Internasional tersebut sudah mendapat dukungan dari Kementerian Riset dan Teknologi, universitas, dan lembaga-lembaga penelitian.

Djarot mengatakan, posisi Indonesia di bidang ilmu fisika akan makin diperhitungkan bila menjadi markas Pusat Fisika Teori Internasional di tingkat regional.

Menurut Deputi Bidang Penelitian Dasar dan Terapan Batan, Anhar Riza Antariksawan, pembentukan ICTP Regional Asia Timur di Indonesia akan sangat menguntungkan, termasuk di antaranya meningkatkan interaksi ilmuwan dalam negeri dengan ilmuwan internasional.

"Indonesia akan menjadi magnet bagi ilmuwan mancanegara karena banyak kegiatan yang digelar," tambahnya.

ICTP merupakan lembaga keilmuwan nirlaba yang dibentuk tahun1964 di Trieste, Italia, atas prakarsa Dr Abdus Salam, pemenang Nobel bidang Fisika dari Pakistan, serta kemudian mendapat dukungan dari fisikawan dunia dan Pemerintah Italia.

Perkembangan sains dan teknologi yang pesat berdampak pada peningkatan kegiatan ICTP sehingga organisasi itu kemudian membangun ICTP Regional Amerika Selatan di Sao Paulo, Brasil, yang memulai kegiatannya pada 2012.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2012/12/03/21451954/Indonesia.Berpeluang.Jadi.Pusat.Fisika.Teori.Internasional

0 komentar:

Benarkah yang Diseret di Jalanan Gaza "Antek Israel"?

Istri Ribhi Badawi, Kholoud, bersama tiga anaknya di rumah mereka di wilayah Radwan, Gaza.

tiga tahun itu menangis dan ketakutan. Ia hampir tak tahu apa yang ada di balik ketegangan dan kekacauan yang mencengkeram tanah airnya. Dia memegang erat foto ayahnya, yang menunjukkan bahwa dia masih mengingatnya. Bocah itu tentu akan melakukan yang terbaik untuk dapat melupakan foto-foto yang sangat mengguncang dunia pekan lalu. Karena di wilayah yang identik dengan kekerasan itu pun, cara ayahnya meninggal tampak sangat tidak manusiawi.

Ayah gadis kecil itu dieksekusi secara terbuka di Gaza City karena dituduh sebagai "mata-mata Israel". Jenazahnya lalu diseret di jalanan Gaza oleh para laki-laki yang mengendarai sepeda motor, sambil mengacung-acungkan pistol ke udara. Bersama lima orang lainnya, "kolaborator" atau antek itu dibunuh pada Selasa lalu karena diduga menyediakan informasi intelijen yang memungkinkan Israel menentukan target serangan. Dia ditembak dua kali dan kemudian "disudahi" dengan timpukan sebuah batu besar.

Di tengah kebingungan yang memusingkan pada puncak konflik delapan hari itu, ada sejumlah laporan yang samar-samar bahwa para pengkhianat itu tertangkap basah bersama peralatan pengambilan film berteknologi tinggi. Selain itu, tidak ada hal lain yang diketahui. Tak ada identitas maupun bukti-bukti pendukung lain yang dapat melawan mereka.

Daily Mail terbitan Minggu (25/11/2012) mengungkapkan, pria yang tewas dalam foto-foto itu berusia 37 tahun dan merupakan seorang ayah dari lima anak. Ia bernama Ribhi Badawi dan selama beberapa tahun terakhir menjadi tahanan Palestina di Gaza.

Keluarga, tetangga, dan teman-temannya yakin, tuduhan bahwa ia mata-mata Israel tidak masuk akal. Ada banyak hal yang mendukung pandangan mereka, bukan hanya bahwa sebagai tahanan Badawi dijaga para penjaga bersenjata selama konflik pada pekan lalu itu.

Badawi, lapor Daily Mail, seorang anggota kelompok Islam Jaljalat, yaitu Thunder, yang mendapat inspirasi dari Al Qaeda dan lebih militan dibandingkan Hamas yang kini menguasai Gaza. Dia dipenjara sejak 2009 ketika ia ditangkap atas tuduhan terorisme. Ia diduga salah satu dari beberapa orang yang berencana untuk melancarkan serangan terhadap Hamas.

Keluarga Badawi menyatakan, selama di penjara, ia disiksa sampai akhirnya mengaku bahwa ia pengkhianat. "Ribhi bangga menjadi orang Palestina. Dia mencintai negaranya dengan semangat yang langka dan ia lebih menentang pendudukan Israel ketimbang Hamas," kata istrinya yang kini menjanda, Kholoud.

"Melihat jenazah suami tercinta saya diseret di jalanan seperti binatang, benar-benar mengerikan. Orang-orang yang melakukan itu benar-benar barbar."



Saat duduk di rumahnya yang sempit bersama putrinya yang berusia tiga tahun, Baraa (yang berarti ketulusan), Kholoud kemudian mengungkapkan ironi lain. Suaminya dicari pengadilan militer Israel terkait konspirasi melakukan tindakan terorisme setelah sebuah misi pengeboman yang digagalkan.

Keluarga almarhum menegaskan, eksekusi terhadap dirinya tidak ada hubungannya dengan spionase, tetapi berakar pada persaingan politik dan suku. "Musuh-musuhnya menggunakan perang sebagai alasan untuk membunuhnya," kata istrinya. Ia menuduh orang yang menangkap suaminya pernah terlibat perselisihan dengan suaminya itu.

Badawi mengatakan kepada keluarganya bahwa ia disiksa Hamas selama berbulan-bulan setelah penangkapannya. "Mereka meletakkan senapan mesin di mulutnya dan mengancam akan menembak kecuali dia menandatangani selembar kertas kosong," kata istrinya. "Dia pria tangguh dan dia menolak, tapi setelah 55 hari, ia menyerah dan menandatangani itu. Ia kemudian dituduh melakukan spionase dan terorisme. Dia dijatuhi hukuman mati dan dipenjara sejak itu."

Badawi menulis laporan setebal 20 halaman yang merinci inkonsistensi tuduhan yang menimpanya. "Saya berada di bawah siksaan psikologis dan fisik dan dipaksa menandatangani pernyataan-pernyataan itu," katanya.

Rumah Ribhi Badawi berjarak tidak lebih satu mil jauhnya dari tempat dia tewas di distrik yang terletak di utara pusat kota. Masyarakat yang tinggal di situ menyebut dia sebagai pahlawan lokal. Seorang penjaga toko mengatakan, "Keluarga itu menerima banyak tamu sejak kematiannya. Mereka datang untuk menyampaikan belasungkawa. Jika Ribhi benar-benar dicurigai sebagai pengkhianat, mereka akan menjauh."

Hamas mengatakan tidak bisa mengomentari klaim keluarga itu, tetapi menegaskan kembali pernyataan yang dibuat oleh wakil pemimpinnya bahwa pembunuhan itu "melanggar hukum".

Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2012/11/27/07365249/Benarkah.yang.Diseret.di.Jalanan.Gaza.Antek.Israel

0 komentar:

Lima Kemacetan Lalu Lintas Terparah di Dunia



Jika kita membayangkan kemacetan sepanjang 200 km yang terjadi di jalan tol yang menghubungkan Moskwa dan St Petersburg, tentu membuat kita tak habis pikir. Namun, dalam sejarah ada beberapa kemacetan parah lain yang membuat kemacetan di Moskwa terkesan 'bukan apa-apa'. Inilah lima kemacetan lalu lintas terparah yang pernah terjadi di dunia:

1. Sao Paolo, Brasil

Kemacetan parah adalah hal biasa di kota terbesar di Brasil ini. Bahkan, kemacetan yang oleh Warga setempat disebut engarrafamentos, tak jarang mencapai lebih dari 160 km.

Namun, pada 9 Mei 2008, sebuah truk gandeng terguling di salah satu ruas jalan paling sibuk di Sao Paulo. Akibatnya, antrean panjang kendaraan mencapai lebih dari 292 km dan menjadi rekor kemacetan lalu lintas terpanjang di dunia.

Setahun setelah kemacetan itu, Sao Paulo kembali mencatat rekor total kemacetan sepanjang lebih dari 200 km di tiga ruas jalan tersibuk kota itu.

2. Beijing, China

Kemacetan sepanjang 96 km lebih terjadi di Jalan Nasional China 110pada 14 Agustus 2010. Penyebab kemacetan itu adalah kombinasi antara perbaikan jalan yang mengakibatkan penyempitan ruas jalan ditambah ratusan truk yang akan masuk ke kota Beijing.

Akibatnya, kemacetan panjang itu berlangsung hingga lima hari. Para pengemudi terpaksa tidur di dalam mobil, dan para pedagang asongan memanfaatkan situasi itu untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda. Mereka bahkan menjual air minum dengan harga 10 kali lipat harga normal.

Awalnya dikhawatirkan kemacetan itu akan berlangsung hingga September 2010. Namun, kemacetan mulai terurai akhir Agustus setelah pemerintah China turun tangan untuk mengatasi kemacetan itu.

3.Paris/Lyon, Perancis

Salah satu kemacetan panjang legendaris terjadi di luar kota Paris, Perancis pada 16 Februari 1980. Penyebabnya adalah gabungan dari cuaca buruk dan penyempitan jalan raya.

Kala itu, ribuan orang baru saja mengakhiri liburan di Lyon dan kawasan sekitarnya. Situasi ini menjadi salah satu penyebab mega kemacetan itu.

Antrean mobil mencapai 18 juta unit yang mengular sepanjang lebih dari 175 km, yang adalah sepertiga jarak Paris-Lyon. Saat itu, kemacetan ini menjadi rekor dunia kemacetan lalu lintas.

4. Interstate 45, Houston, Texas

Penyebab kemacetan ini adalah kekhawatiran akan terjangan badai Rita yang akan menerjang kota Houston, Texas, AS. Warga yang khawatir pada 21 September 2005 bergegas mengungsi ke luar kota. Akibatnya antrean kendaraan mengular hingga 160 km lebih.

Akibat kemacetan ini, para pengendara mobil hanya bisa bergeral 16 km dalam sembilan jam. Interstate 45 menjadi pusat kemacetan karena ruas jalan antar negara bagian ini menjadi salah satu rute evakuasi. Keadaan semakin buruk ketika banyak kendaraan yang rusak atau kehabisan bahan bakar.

Akhirnya sebagian pengguna jalan memilih berputar balik dan menuju ke kediaman mereka, karena merasa lebih aman berada di dalam rumah dari pada berada di dalam mobil yang tak bisa bergerak ke mana-mana.

5. Bethel, New York, AS

Pada 14 Agustus 1969 kemacetan parah terjadi di sekitar negara bagian New York. Penyebabnya bukan cuaca buruk, kecelakaan lalu lintas atau penyempitan jalan. Penyebabnya adalah pagelaran konser musik legendaris, Woodstock 1969. 

Saat itu sekitar 500.000 pengunjung menuju ke arena Woodstock. Jumlah ini 10 kali lipat lebih banyak dari yang diperkirakan kepolisian New York. Jumlah pengunjung di luar perkiraan ditambah keengganan polisi memberi jalur alternatif yang disarankan panitia membuat antrean mobil mengular lebih dari 32 km.

Kemacetan itu berlangsung selama tiga hari konser berlangsung. Sehingga, para musisi pengisi konser sampai harus diterbangkan menggunakan helikopter ke lokasi konser. Para pengunjung juga banyak yang meninggalkan mobilnya begitu saja di jalanan agar bisa masuk ke arena konser.

Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2012/12/04/11111180/Lima.Kemacetan.Lalu.Lintas.Terparah.di.Dunia

0 komentar: